FANEWS.ID – Jemaah haji yang tergabung dalam kelompok terbang (kloter) pertama debarkasi Aceh tiba di Bandara Internasional Sultan Iskandar Muda (SIM), Aceh Besar, Rabu (10/7).
Sebanyak 393 jemaah haji Aceh tersebut kembali ke Tanah Rencong usai menunaikan ibadah haji selama 40 hari di Tanah Suci, Arab Saudi. Mereka berasal dari Aceh Besar dan Sabang.
Amatan HabaAceh.id, ratusan jemaah itu mendarat di Bandara SIM pada pukul 14.48 WIB. Usai mendarat, beberapa menit kemudian para jemaah dipandu satu persatu oleh petugas turun dari pesawat.
Para jemaah selanjutnya langsung memasuki bus yang sudah menunggu sekitar lima meter dari tangga pesawat. Beberapa jemaah juga terlihat dibawa menggunakan ambulans.
Mereka sebelumnya diterbangkan menggunakan maskapai Garuda Indonesia Boeing 777-300 ER dari Bandara Internasional Amir Muhammad bin Abdul Aziz (AMAA) Madinah (MED).
Ketua Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Embarkasi Aceh, Azhari, mengatakan usai turun dari pesawat para jemaah langsung dibawa ke Asrama Haji Aceh untuk mengikuti upacara pelepasan setelah waktu ashar.
“Alhamdulillah jemaah haji kelompok terbang pertama embarkasi Aceh telah mendarat dengan selamat,” kata Azhari kepada wartawan.
Azhari menyampaikan, usai mengikuti upacara pelepasan dan serangkaian agenda lainnya, para jemaah yang berasal dari Aceh Besar akan langsung diserahkan kepada panitia kabupaten setempat. Sementara jemaah Sabang harus menginap terlebih dahulu karena menunggu jadwal keberangkatan kapal laut.
Ia menambahkan, bagi jemaah yang membutuhkan perawatan dan mengalami kelelahan, pihaknya telah mempersiakan tenaga medis dan juga ruangan khusus untuk istirahat.
Sementara itu, Kepala Badan Kekarantinaan dan Kesehatan (BKK) Kelas I Banda Aceh, Ziad Batubara, mengatakan faktor kelelahan dan keletihan mungkin menjadi pemicu rubuhnya stamina para jemaah.
“Karena itu kami sudah mengantisipasi nanti kalau memang banyak jemaah yang sakit, pada jemaah kita khususnya lansia kami sedang mempersiapkan obat-obatan, peralatan dan perujukan kalau memang diperlukan perawatan intensif,” ungkapnya.(red/habaaceh)