FANEWS.ID – Sebanyak 204 kepala keluarga (KK) korban konflik Aceh mendapat bantuan sosial (Bansos) berupa paket sembako dari Jaringan Aneuk Syuhada (Jasa) Wilayah Aceh Tamiang.
Bingkisan bahan pangan itu diberikan sebagai bentuk keprihatinan Jasa terhadap nasib korban konflik Aceh, khususnya di Aceh Tamiang yang selama ini kurang mendapatkan perhatian dari pemerintah.
Ketua Jasa Wilayah Aceh Tamiang, Muhammad Irwansyah mengatakan, bantuan sosial kali ini diberikan kepada 204 KK yang terdata sebagai korban konflik Aceh. Bantuan rutin tersebut didistribusikan sejak Sabtu (23/12) di sejumlah desa yang tersebar di wilayah Aceh Tamiang.
“Data jumlah korban konflik di Aceh Tamiang yang tercatat sama kami (Jasa) kurang lebih sekitar 204 kepala keluarga. Meskipun nilai yang diberikan tidak seberapa semoga bantuan ini bisa membantu meringankan beban keluarga mereka,” kata Irwansyah.
Pihaknya menyatakan data korban konflik Aceh di Aceh Tamiang belum akurat. Hal itu terungkap ketika Jasa turun menyalurkan bansos ke lapangan. Mereka mendata lagi ternyata jumlahnya korban lebih mencapai 224 kepala keluarga.
“Data itu baru kami ketahui ketika kami menyalurkan bantuan sembako. Ke depan Jasa sendiri akan mendata lebih rinci lagi korban-korban konflik Aceh di kabupaten ini,” ungkapnya.
Di sisi lain, menurutnya, di kabupaten ini ada banyak korban konflik Aceh, namun hampir seluruhnya luput dari perhatian. Pihaknya berharap setelah pendataan ulang tidak ada lagi korban konflik Aceh di Aceh Tamiang yang luput dari perhatian, baik dari Jasa dan pemerintah.
Selama ini, sebut Irwansyah, bantuan sembako yang meraka salurkan tersebut murni dari anggaran swadaya anggota Jasa tanpa melibatkan pihak lain.
Selanjutnya, uang yang terkumpul dari seluruh Aneuk Syuhada dibelanjakan bahan kebutuhan pokok, seperti beras, minyak goreng dan bahan pangan lainnya untuk dibagikan kepada para korban konflik Aceh.
“Walau sedikit, mudah-mudahan apa yang kami berikan ini dapat bermanfaat untuk keluarga mereka yang juga pernah berjuang demi kesejahteraan masyarakat Aceh,” pungkasnya.(red/habaaceh)