Aceh Utara (FANEWS.CO)•Polisi Militer Angkatan Laut(Pomal) Lhokseumawe, Provinsi Aceh, menggelar rekonstruksi kasus pembunuhan terhadap Hasfiani, seorang sales mobil asal Krueng Geukuh, pada Rabu (26/4/2025).
Menurut keterangan Mayor A Napitupulu mengatakan kepada awak media,bahwa AD dan AZ diminta membantu membuang mayat Imam ke Gunung Sala, Kabupaten Aceh Utara.
Ia menegaskan bahwa keduanya tidak terlibat dalam tindakan pembunuhan.
Dalam acara tersebut, pelaku yang Kelasi Dua DI, turut hadir di lokasi rekonstruksi.
Menariknya, dua oknum TNI AL lainnya yang berinisial AD dan AZ juga dihadirkan dalam rekonstruksi tersebut.
Mereka terlihat mengenakan baju tahanan dan tangan diborgol, meskipun Komandan Pomal Lhokseumawe, Mayor (PM) A Napitupulu, menegaskan bahwa keduanya berstatus sebagai saksi.“Mereka itu saksi. Bukan tersangka,”.
Lanjut nya menjelaskan setelah korban meninggal dunia akibat luka tembak, pelaku DI datang ke Pelabuhan Krueng Geukuh untuk memanggil AD dan AZ agar membantu membuang jasad korban.
Dalam rekonstruksi tersebut, muncul sosok wanita bernama Santi.Mobil yang dicuri dari korban dilaporkan disimpan di rumah seseorang bernama Santi.
Namun, Pomal belum mengungkap identitas Santi.“Kendaraan itu diparkir di rumahnya Santi. Nantilah kalian cari info soal Santi ini,” pungkas A Napitupulu.
Sementara itu catatan Redaksi mengurai kronologi kejadian pembunuhan tersebut.
Polisi akhirnya mengungkap motif pembunuhan di Aceh Utara yang menggemparkan masyarakat. Ternyata, pelaku pembunuhan adalah seorang agen mobil bernama Hasfiani.
*Kronologi Pembunuhan*
Menurut pengakuan pelaku, pembunuhan tersebut dilakukan karena masalah bisnis yang tidak berjalan lancar. Pelaku merasa dirugikan oleh korban dan memutuskan untuk menghabisi nyawanya.
*Modus Operandi*
Pelaku menggunakan modus operandi dengan berpura-pura ingin membeli mobil dari korban. Saat korban lengah, pelaku melakukan aksinya dan menghabisi nyawa korban.
*Pengakuan Pelaku*
Pelaku mengakui perbuatannya dan mengatakan bahwa ia tidak bisa menahan emosi karena merasa dirugikan oleh korban. Polisi masih melakukan penyelidikan lebih lanjut untuk mengetahui apakah ada pihak lain yang terlibat dalam kasus ini.
*Reaksi Masyarakat*
Masyarakat Aceh Utara merasa shock dengan kejadian ini dan berharap polisi dapat memberikan hukuman yang setimpal kepada pelaku.
(AR LUBIS)