FANEWS.ID – Yayasan Aceh Hijau bekerjasama dengan Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP3A) Aceh, dengan dukungan Unicef Aceh, menggelar Meuseuraya Remaja Aceh, di Aula Serbaguna Kantor Gubernur Aceh, Senin (26/6/2023).
Kegiatan ini dalam upaya menciptakan lingkungan pendukung yang berkelanjutan bagi pemenuhan hak anak dan remaja, serta memperluas jangkauan partisipasi mereka di tingkat yang lebih tinggi. Dalam meuseuraya remaja Aceh ini sukses digelar.
Kepala DP3A Aceh, Meutia Juliana, dalam sambutannya menyampaikan, kegiatan ini bekerjasama dengan Yayasan Aceh Hijau dan mendapat dukungan dari Unicef Aceh.
“Semoga ini bisa memberikan wadah isu strategsi di Aceh bagi remaja,” ujarnya
Ia berharap, adanya perwujudan sebagai wadah partisipasi anak dalam mencapai kota layak anak usia 0-18 tahun.
“20 persen populasi anak di Aceh dan ini akan terus meningkat,” ujarnya
Untuk itu, kata Meutia, tentu harus didampingi supaya menjadi pemimpin di masa hadapan yang sukses pula.
Pada kesempatan ini, Wakil Ketua DPRA, Safaruddin saat menutupi kegiatan ini menyampaikan, berharap generasi remaja Aceh dapat terus berkarya dan menjauhi tindakan yang merugikan diri sendiri.
“Semoga adek adek kami kedepan ada yang menjadi anggota dewan dan bahkan menteri,” ujar Safarudddin.
Dikatakan, keberhasilan itu harus diraih tidak bisa hanya berdiam diri tanpa ada usaha dan kerja keras.
Pada pertemuan ini, ada beberapa menjadi keputusan su prioritas remaja Aceh tahun 2023 di antaranya:
- Sarana untuk kegiatan remaja dan pelatihan peningkatan soft skill remaja
- Penguatan Posyandu remaja
- Adanya edukasi pernikahan dini kepada remaja, orangtua, stakeholder terkait
- Edukasi stunting kepada ibu hamil dan remaja
- Penyediaan posko dan penguatan kapasitas penanggulangan banjir bagi masyarakat
- Banyaknya pembulian
- Kekerasan seksual
- Kecanduan rokok
- Ketersediaan air bersih yang terbatas(*)
sumber: acehprov.go.id