Berita Update Terviral

Home / Ekonomi

Selasa, 15 Agustus 2023 - 13:44 WIB

Neraca Perdagangan Kembali Surplus 1,31 Miliar Dolar AS

Oleh : AR Lubis    Editor : Redaksi    Selasa, 15 Agustus 2023 - 13:44 WIB    Banda Aceh

0:00

FANEWS.ID – Badan Pusat Statistik (BPS) merilis neraca perdagangan Indonesia kembali mencatatkan surplus selama 39 bulan berturut-turut sejak Mei 2020 sebesar 1,31 miliar dolar AS. Kendati demikian, surplus neraca perdagangan Juli ini lebih rendah dibandingkan dengan bulan sebelumnya dan bulan yang sama pada tahun lalu.

“Pada Juli 2023 neraca perdagangan barang kembali mencatatkan surplus sebesar 1,31 miliar dolar AS. Dengan demikian neraca perdagangan indonesia telah mencatatkan surplus selama 39 bulan berturut-turut sejak Mei 2020,” ujar Plt. Kepala BPS Amalia Adininggar Widyasanti dikutip Antara, Jakarta, Senin (15/8/2023).

Surplus neraca perdagangan pada Juli 2023 lebih ditopang oleh surplus komoditas non migas sebesar 3,22 miliar dolar AS dengan komoditas penyumbang surplus utama adalah bahan bakar mineral terutama batu bara, lemak dan minyak hewan nabati terutama crude palm oil (CPO), serta barang besi dan baja.

Baca Juga Artikel Beritanya:  Batas Penggunaan Kartu Pita Magnetic Bank Aceh 31 Oktober 2021

“Namun, surplus neraca perdagangan non migas Juli 2023 lebih rendah dibandingkan dengan bulan lalu dan bulan yang sama pada tahun sebelumnya,” katanya.

Sedangkan neraca perdagangan komoditas migas tercatat defisit sebesar 1,91 miliar dolar AS pada Juli 2023, di mana komoditas penyumbang defisit adalah minyak mentah dan hasil minyak. Defisit neraca perdagangan migas Juli 2023 lebih besar daripada bulan lalu, namun lebih rendah dibandingkan bulan yang sama pada tahun sebelumnya.

Baca Juga Artikel Beritanya:  Mencermati Wacana Revisi Qanun LKS, Peluang Kembalinya Bank Konvensional ke Aceh

Secara kumulatif hingga Juli 2023, total surplus neraca perdagangan Indonesia mencapai 21,24 miliar dolar AS atau lebih rendah sekitar 7,88 miliar dolar AS dibandingkan periode yang sama pada tahun sebelumnya.

Lebih lanjut, pada Juli 2023 Indonesia mengalami surplus dalam perdagangan dengan beberapa negara. Untuk tiga negara penyumbang surplus terbesar adalah India sebesar 1,4 miliar dolar AS, Amerika Serikat 1,1 miliar dolar AS, dan Filipina 718 juta dolar AS.

Baca Juga Artikel Beritanya:  PT PEMA DAN PEMKOT LANGSA LANJUTI KERJA SAMA PEMANFAATAN KARBON

“Surplus terbesar yang dialami dengan India didorong oleh komoditas lemak dan minyak hewan nabati terutama CPO, bahan bakar mineral terutama batu bara, dan juga besi serta baja,” kata Amalia Adininggar Widyasanti.

Kendati demikian, Indonesia juga mengalami defisit perdagangan dengan beberapa negara yakni Tiongkok sebesar 621 juta dolar AS, Australia 549 juta dolar AS, dan, Jerman 459 juta dolar AS.

Defisit terdalam yang dialami dengan Tiongkok didorong oleh barang mesin dan peralatan mekanis serta bagiannya, mesin dan perlengkapan elektrik serta bagiannya, serta juga plastik dan barang dari plastik.(*)

sumber: tirto

Baca Juga

Ekonomi

Harga beras di Banda Aceh melambung tinggi

Ekonomi

Usai Buka Pameran Unggulan, Sekda Aceh Cicipi Cagruk di Stand Aceh Besar

Ekonomi

BI Perwakilan Aceh Gelar Penyusunan Roadmap ETPD & Workshop Penyusunan Laporan TPID Se Aceh
Pemkab Aceh Tengah Gelar Festival Mobil Kopi

Ekonomi

Pemkab Aceh Tengah Gelar Festival Mobil Kopi

Ekonomi

Kejaksaan Tinggi Aceh dan Bank Aceh Kerja Sama Bidang Hukum

Ekonomi

Harga Gabah di Pidie Jaya Menguat Menjadi Rp6.300 per Kg

Ekonomi

Tidak Hanya RI, Malaysia Sudah Lebih Dulu Terapkan Aturan DHE

Ekonomi

Harga Sembako di Gayo Lues Relatif Stabil