Aceh Besar – Pemerintah Aceh Besar menggandeng pihak Balai Konservasi Sumber Daya Aceh (BKSDA) untuk tangani Anjing Ajag atau Anjing Hutan yang telah menyerang hewan ternak di wilayah Sukamakmur dn Kuta Malaka, Senin 17 Oktober 2022.
Pemerintah Aceh Besar melalui Dinas Pertanian mendampingi Kepala Dinas Peternakan Provinsi Aceh Zulsafran, Pejabat Kementerian lingkungan hidup dan kehutanan Aceh menuju titik lokasi ditemukannya ternak mati di kawasan kaki bukit barisan gampong Luthu Dayah Krueng Kecamatan Sukamakmur dan Lam Ara Tunong Kecamatan Kuta Malaka.
Turut hadir pada kesempatan tersebut Kepala Dinas Informasi dan Komunikasi Abu Bakar S.Ag, Kabag Prokopim Zayadinur, Unsur Muspika, Keuchik setempat dan warga terdampak.
Kepala Dinas Perternakan Aceh Zalsufran mengatakan karena Ajag termasuk hewan dilindungi, maka telah kita lakukan koordinasi dengan BKSDA sebagai pihak berwenang untuk melakukan langkah penanganan. Kita hadir kemari untuk memastikan dan menentukan titik lokasi kejadian.
“Kita didampingi camat dan keuchik setempat ingin memastikan titik tempat kejadian,” katanya.
Kepala Dinas Pertanian Aceh Besar Jakfar SP berharap untuk sementara Peternak dapat membawa turun dulu ternaknya ke kampung untuk menghindari hal-hal yang bisa terulang dan tim BKSDA juga akan melakukan pemantauan.
” Ternak lebih baik dikandangkan dulu dibawah, supaya lebih aman,” harap Jakfar.
Pemilik ternak Ridwan warga Lamtanjong, mengaku sudah 10 (sepuluh) ekor sapinya hilang, sebagian ditemukan telah menjadi bangkai. “Awalnya anak sapi, kini induknya pun dimakan, ” kata Ridwan.
Sementara Darman, warga Lamtanjong juga mengatakan sudah lama hal itu dialami dan hanya menjadi perbincangan dikalangan pemilik ternak, sekitar puluhan mati tetapi belum pernah membuat laporan resmi kepada kepala desa setempat.
” Sudah lama hilang satu-dua ekor hingga mencapai puluhan tetapi belum pernah buat laporan, ” ujar Darman.
Camat Sukamakmur Azhari SH MSi menjelaskan persolan tersebut mencuap dan viral ke publik setelah beredar video yang sempat diambil oleh salah seorang peternak saat anjing hutan menyerang hewan piaraannya.
“Alhamdulillah berkat video tersebut, kita dapat menindaklanjuti bersama persoalan ini, mudah-mudahan dapat segera kita tangani, ” katanya dan meminta agar kechik dapat mendata peternak yang kehilangan ternaknya.”[]