• Wali Kota Sampaikan Terima Kasih Kepada Masyarakat
Banda Aceh – Wali Kota Banda Aceh, Aminullah Usman, mengatakan Kota Banda Aceh saat ini kembali berada dalam level I (satu) Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Covid-19.
“Alhamdulillah Banda Aceh kembali level I (satu) Covid-19. Ini menandakan upaya kita berhasil dalam mencegah penyebaran virus corona. Namun, kita tetap harus terus waspada,” kata Aminullah, Selasa, 12 April 2022.
Penetapan level I itu berdasarkan Inmendagri nomor 21 tahun 2022. Banda Aceh Satu-satunya di Provinsi Aceh yang berada dalam level aman ini.
Aminullah mengungkapkan, Senin (11/4), per pukul 12.00 WIB, Banda Aceh tercatat tidak ada penambahan kasus baru, sedangkan isolasi mandiri (isoman) ada 22 orang, sembuh bertambah 1 orang, dan meninggal dunia nol.
Secara akumulasi, pasien positif secara keseluruhan sebanyak 9.621, sembuh 9.258, dan 340 meninggal dunia.
Aminullah pun secara khusus memberi apresiasi kepada masyarakat, para tenaga medis (nakes), serta unsur Forkopimda yang telah dengan baik mengawal jalannya prokes di Banda Aceh.
“Semua hasil jerih payah dan kerja keras kita semua membuahkan hasil baik. Kepada masyarakat umum, kami pemerintah kota menyampaikan terima kasih atas dukungan dengan terus menjalankan protokol kesehatan,” pungkasnya.”
SEKILAS SEJARAH
BANDAR ACEH DARUSSALAM
Banda Aceh dikenal sebagai tua yang erat kaitannya dengan sejarah gemilang Kerajaan Aceh Darussalam. Di masa kesultanan, Banda Aceh dikenal sebagai Bandar Aceh Darussalam. Kota ini dibangun oleh Sultan Johan Syah pada hari Jumat, tanggal 1 Ramadhan 601 H (22 April 1205 M). Saat ini, Banda Aceh telah berusia 813 tahun. Banda Aceh merupakan salah satu kota Islam Tertua di Asia Tenggara. Kota Banda aceh juga memerankan peranan penting dalam penyebaran islam ke seluruh Nusantara/ Indonesia. Oleh karena itu, kota ini juga dikenal sebagai Serambi Mekkah.
Di masa jayanya, Bandar Aceh Darussalam dikenal sebagai kota regional utama yang juga dikenal sebagai pusat pendidikan islam. Oleh karena itu, kota ini dikunjungi oleh banyak pelajar dari Timur Tengah, India dan Negara lainnya. Bandar Aceh Darussalam juga merupakan pusat perdagangan yang dikunjungi oleh para pedagang dari seluruh dunia termasuk dari Arab, Turki, China, Eropa, dan India. Kerajaan Aceh mencapai puncak kejayaan saat dipimpin oleh Sultan Iskandar Muda (1607-1636), yang merupakan tokoh legendaris dalam sejarah Aceh.
Banyak dari pelajar dan pedagang pendatang ini akhirnya menetap di Aceh dan menikah dengan wanita lokal. Hal ini menyebabkan adanya pembauran budaya. Hingga saat ini, budaya-budaya masih menyisakan pemandangan di sudut-sudut kota Banda Aceh. Misalnya di Budaya Pecinan di Gampong Peunayong dan peninggalan kuburan Turki di Gampong Bitai.
Sumber: Humas Banda Aceh