Banda Aceh | Sebanyak 980 masyarakat dari keluarga miskin menerima bantuan peralatan kerja dari Baitul Mal Aceh pada tahun 2020. Bantuan tersebut diberikan dalam bentuk uang yang dikirim langsung ke rekening masing-masing mustahik.
Bantuan ini sebagai bentuk dukungan terhadap masyarakat yang memiliki keahlian kerja tetapi tidak mampu membeli alat. Dengan adanya program ini, penghasilan mustahik diharapkan akan bertambah sehingga secara perlahan juga mampu meningkatkan kondisi perekonomian keluarganya.
Besaran anggaran yang dikeluarkan pada tahun 2020 untuk program ini mencapai Rp3,028 miliar. Masing-masing mustahik mendapatkan bantuan yang beragam, sesuai harga barang yang dibutuhkan. Rata-rata bantuan berkisar antara Rp1 juta hingga Rp6 juta per mustahik.
Selama ini, ada tujuh sektor usaha mikro yang telah dibantu melalui pengadaan alat kerja dari dana zakat, yaitu: perdagangan, industri rumah tangga, perbengkelan, pertukangan, pertanian, perternakan, kelautan, dan perikanan.
Untuk memastikan program tersebut tepat sasaran, Baitul Mal Aceh lebih dulu melakukan verifikasi kelayakan mustahik dengan menurunkan tim verifikator ke tempat tinggal dan lokasi usaha mustahik.
Meskipun bantuan tersebut diberikan dalam bentuk dana, pihak amil tidak lepas tangan, tetap mendampingi dan memastikan supaya barang yang diusul oleh mustahik itu benar-benar dibeli. Bahkan, setahun kemudian amil Baitul Mal Aceh akan turun lagi ke lapangan untuk melakukan monitoring dan evaluasi terhadap dampak dan manfaat program ini.
Selain itu, amil juga memastikan peralatan tersebut tidak dijual dan benar-benar dimanfaatkan sebaik mungkin oleh mustahik. Sehingga, bantuan yang telah diberikan itu tidak sia-sia.
Ada pun harapan jangka pendek dari program ini adalah agar mustahik berkecukupan dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari. Sementara harapan jangka panjang, dengan adanya bantuan ini mustahik dapat berubah statusnya menjadi muzaki.
Beberapa mustahik mengaku sangat bahagia atas pemberian bantuan ini. Nur Salati salah satunya, penerima bantuan mesin jahit mengaku begitu senang karena mesin yang selama ini ia damba-dambakan sudah tercapai berkat dana zakat.
“Terima kasih muzaki Baitul Mal Aceh, dengan zakat Anda, kami sudah memiliki alat kerja untuk meningkat penghasilan kami,” ujarnya.
