Berita Update Terviral

Home / Ekonomi

Minggu, 5 Februari 2023 - 17:06 WIB

BPJS Ketenagakerjaan Gelar Sosialisasi pada Perajin Batik di Cirebon

Oleh : AR Lubis    Editor : Redaksi    Minggu, 5 Februari 2023 - 17:06 WIB    Banda Aceh

Sosialisasi dari BPJS Ketenagakerjaan terkait risiko kecelakaan kerja dan kematian terhadap ratusan pekerja dalam ekosistem batik di Desa Trusmi Kulon, Cirebon, Jawa Barat pada Sabtu (4/2). (Foto: Arsip BPJS Ketenagakerjaan)

Sosialisasi dari BPJS Ketenagakerjaan terkait risiko kecelakaan kerja dan kematian terhadap ratusan pekerja dalam ekosistem batik di Desa Trusmi Kulon, Cirebon, Jawa Barat pada Sabtu (4/2). (Foto: Arsip BPJS Ketenagakerjaan)

0:00

Jakarta – BPJS Ketenagakerjaan menggelar sosialisasi terkait risiko kecelakaan kerja dan kematian terhadap ratusan pekerja dalam ekosistem batik di Desa Trusmi Kulon, Cirebon, Jawa Barat pada Sabtu (4/2).Direktur Kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan Zainudin bersama Anggota Komisi IX DPR RI Netty Prasetyani hadir memberikan edukasi secara langsung, sekaligus mengajak seluruh pengusaha maupun perajin batik untuk menjadi peserta BPJS Ketenagakerjaan.

“Pada tahun ini kami berfokus pada pertumbuhan dan kepesertaan yang berkesinambungan atau sustainable growth, khususnya perlindungan bagi para pekerja BPU seperti para perajin batik yang ada di Desa Trusmi ini,” kata Zainudin.

Zainudin menjelaskan, hingga akhir Desember 2022, jumlah pekerja sektor informal atau Bukan Penerima Upah (BPU) yang tercatat sebagai peserta aktif BPJS Ketenagakerjaan baru mencapai 14 persen atau sebesar 6 juta pekerja dari total potensi sebanyak 44,4 juta di seluruh Indonesia.

Di wilayah Kabupaten Cirebon, peserta aktif BPU masih berada di 10 persen atau 33 ribu pekerja dari potensi sebesar 339 ribu. Zaindudin berharap, ada peningkatan kepesertaan seiring penambahan pekerja yang teredukasi terkait pentingnya memiliki perlindungan jaminan sosial dari BPJS Ketenagakerjaan.

Baca Juga Artikel Beritanya:  BBPOM Aceh Pantau Pangan Jajanan Berbuka, Pastikan Bebas Boraks

Banyak manfaat yang bisa didapat dengan menjadi peserta BPJS Ketenagakerjaan, antara lain perawatan tanpa batas biaya hingga sembuh, juga Santunan Sementara Tidak Mampu Bekerja (STMB) sebesar 100 persen upah yang dilaporkan selama 12 bulan pertama dan 50 persen untuk bulan selanjutnya hingga sembuh.

Selain itu, manfaat BPJS Ketenagakerjaan termasuk santunan meninggal dunia karena disebabkan oleh kecelakaan kerja sebesar 48 kali upah yang dilaporkan atau sebesar Rp42 juta, jika meninggal dunia bukan karena kecelakaan kerja. Peserta juga berhak mendapatkan manfaat beasiswa bagi 2 orang anak dari jenjang pendidikan dasar hingga perguruan tinggi maksimal sebesar Rp174 juta.

Zainudin menyatakan, beragam manfaat tersebut menjadi wujud tanggung jawab negara untuk memberikan rasa aman dan kesejahteraan bagi seluruh pekerja Indonesia.

Baca Juga Artikel Beritanya:  Pemerintah Janji Beras Impor Keluar Hanya Saat Kondisi Darurat

“Tak hanya manfaat yang maksimal, kami juga terus memberikan beragam kemudahan dengan cara memperluas kanal pendaftaran dan pembayaran iuran, salah satunya melalui Agen Perisai yang ada di Desa Trusmi ini. Dengan demikian, layanan kami bisa lebih dekat dan terjangkau oleh para pekerja pekerja di ekosistem batik,” katanya.

Tahun ini, lanjut Zainudin, BPJS Ketenagakerjaan menargetkan keberadaan 1 orang Perisai di tiap desa. Selain Perisai, pendaftaran dan pembayaran iuran BPJS Ketenagakerjaan dapat dilakukan melalui Agen BNI 46, Agen POS, Agen Brilink, serta Pegadaian yang tersebar hingga pedesaan.

“Kami berharap Desa Trusmi ini bisa menjadi pelopor sebagai sentra batik yang seluruh pekerjanya terlindungi program jaminan sosial ketenagakerjaan, sehingga mereka dapat lebih giat dalam bekerja karena tidak khawatir jika mengalami risiko kecelakaan, seperti kampanye kami, yaitu Kerja Keras Bebas Cemas,” tutur Zainudin.

Baca Juga Artikel Beritanya:  DPRA Harapkan Bank di Aceh Perbaiki Pelayanan

Sementara itu, Netty Prasetyani pun mendorong BPJS Ketenagakerjaan untuk terus meningkatkan sosialisasi dan kolaborasi dengan berbagai stakeholder. Tujuannya, agar semakin banyak masyarakat memahami manfaat perlindungan jaminan sosial dan mendaftar menjadi peserta BPJS Ketenagakerjaan, khususnya di sektor informal atau Bukan Penerima Upah,

“Tidak mungkin hanya mengandalkan pegawai BPJS ketenagakerjaan, sehingga harus membangun skema kolaborasi dengan melibatkan para kepala desa, tokoh agama, tokoh masyarakat, kemudian juga ketua paguyuban dan memperbanyak agen perisai di desa-desa yang tentu saja membutuhkan informasi yang lengkap tentang BP Jamsostek,” ujar Netty.

Pada kesempatan yang sama, BPJS Ketenagakerjaan juga menyerahkan manfaat jaminan kematian kepada tiga ahli waris peserta yang meninggal dunia karena kecelakaan kerja dengan total manfaat mencapai Rp1,7 miliar, serta penyerahan kartu kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan secara simbolis kepada perwakilan pekerja dalam ekosistem industri batik di Desa Trusmi.(rea/rea)

Baca Juga

Ekonomi

Resi Gudang BSI di Aceh Capai Rp9,6 miliar

Ekonomi

Pemerintah Aceh Terima Dividen Rp 213 Milyar dari Bank Aceh

Ekonomi

BPS: Nilai Ekspor Impor Aceh Menurun

Ekonomi

Potensi Besar, Akademisi Imbau Gubernur Canangkan Gerakan Wakaf Uang di Aceh

Ekonomi

Kepala UPTD V BPKA/ Samsat Lhokseumawe Ikuti Sosialisasi SKP PermenPAN RB

Ekonomi

Nasib Utang Rafaksi Migor Kemendag Diputuskan Pekan Depan

Ekonomi

Harga Emas Batangan Naik

Ekonomi

Kinerja Cemerlang BSI Regional Aceh di Q2 Tahun 2022