Berita Update Terviral

Home / Ekonomi

Selasa, 12 Maret 2024 - 04:59 WIB

Harga Beras Naik Lagi Imbas Relaksasi HET Beras Premium

Oleh : AR Lubis    Editor : Redaksi    Selasa, 12 Maret 2024 - 04:59 WIB    Banda Aceh

0:00

FANEWS.ID – Harga sejumlah komoditas pangan terus mencatatkan kenaikan, terutama pada beras yang baru saja diberlakukan relaksasi untuk harga eceran tertinggi (HET).

Merujuk situs panel harga Badan Pangan Nasional (Bapanas) pada Senin (11/3/2024), harga rerata eceran beras medium mencatatkan kenaikan ke Rp14.440/kg, dan beras premium naik ke level Rp16.640/kg. Ini merupakan rentang rerata harga eceran nasional tertinggi di tahun ini.

Besar kemungkinan kenaikan tersebut merupakan imbas dari keputusan pemerintah yang menaikkan HET untuk beras premium selama dua minggu, yakni sejak 10 Maret sampai 23 Maret 2024.

Uniknya, pemerintah beralasan keputusan tersebut diambil guna menjaga stabilitas pasokan dan harga beras premium di tingkat konsumen.

“Tentunya setelah kami mencermati kondisi ketersediaan, pasokan, dan harga beras premium di pasar tradisional maupun retail modern, menjadi perlu adanya suatu upaya agar terus dapat menjaga stabilitas pasokan dan harga beras premium di tingkat konsumen melalui relaksasi HET beras premium,” ucap Kepala Bapanas, Arief Prasetyo Adi, melalui keterangannya, dikutip Senin (11/3/2024).

Baca Juga Artikel Beritanya:  Usai Lebaran, Harga Daging Sapi Masih Mahal Rp137 Ribu

Arief menambahkan periode relaksasi hanya dua minggu mempertimbangkan ketersediaan beras akan kembali terjaga setelah periode panen padi yang diproyeksi pada akhir Maret nanti.

Jadi, harga beras premium akan kembali mengikuti HET sesuai Peraturan Badan Pangan Nasional (Perbadan) Nomor 7 Tahun 2023 yang mengatur harga beras premium Rp13.900 sampai dengan Rp14.800 per kilogram (kg).

“Relaksasi ini dilaksanakan agar masyarakat bisa lebih nyaman dalam menjalankan ibadah di bulan puasa dan tidak kesulitan memperoleh akses pembelian beras di pasar. Nanti di minggu keempat, kita meyakini pasokan dan ketersediaan beras akan semakin bertambah dengan adanya panen padi,” ucapnya.

Untuk memastikan implementasi kebijakan ini di pasar tradisional dan ritel modern, Satgas Pangan Polri akan senantiasa melakukan evaluasi dan pengawasan rutin ke lapangan.

Untuk diketahui, HET beras premium yang diberlakukan sementara ini menyasar pada 8 wilayah. Pada wilayah Jawa, Lampung, dan Sumatra Selatan diberlakukan relaksasi HET beras premium menjadi Rp14.900 per kg dari sebelumnya Rp13.900 per kg.

Baca Juga Artikel Beritanya:  Praktisi Perbankan: Investasi di Bank Digital Masih Aman

Kemudian wilayah Aceh, Sumatera Utara, Sumatra Barat, Bengkulu, Riau, Kepulauan Riau, Jambi, dan Kepulauan Bangka Belitung relaksasi HET beras premium diberlakukan Rp15.400 per kg dari HET sebelumnya Rp14.400 per kg.

Untuk wilayah Bali dan Nusa Tenggara, relaksasi HET beras premium di Rp15.400 per kg dari HET sebelumnya Rp14.400 per kg. Ini juga berlaku sama di wilayah Nusa Tenggara Timur dengan relaksasi HET beras premium Rp15.400 per kg dari HET sebelumnya Rp14.400 per kg.

Sementara untuk wilayah Sulawesi, relaksasi HET beras premium menjadi Rp14.900 per kg dari HET sebelumnya Rp13.900 per kg. Untuk wilayah Kalimantan, relaksasi HET beras premium menjadi Rp15.400 per kg dari HET sebelumnya Rp14.400 per kg.

Baca Juga Artikel Beritanya:  Ombudsman Jamin Iuran Tapera yang Diinvestasikan ke SBN Aman

Untuk wilayah Maluku, HET beras premium menjadi Rp15.800 per kg daripada HET sebelumnya Rp14.800 per kg. Relaksasi HET beras premium untuk wilayah Papua juga persis sama dengan wilayah Maluku.

Langkah  menaikkan HET beras premium ini sebenarnya patut disayangkan dan cukup menjadi ironi. Hal ini mengingat di saat yang sama, pemerintah juga sedang gencar melakukan gerakan pasar murah (GPM) di berbagai wilayah.

Lebih lanjut, harga pangan di dunia juga tercatat sedang turun. Pada 8 Maret 2024, Organisasi Pangan dan Pertanian Dunia (FAO) merilis indeks harga pangan dunia Februari 2024 sebesar 117,3.

Laporan tersebut menunjukkan penurunan 0,7 persen secara month-to-month dan 10,5 persen secara year-on-year. Indeks tersebut sekaligus mencatatkan rerata di bawah indeks harga pangan pada 2022 yang sebesar 144,7. Penurunan indeks tersebut seiring dengan penurunan harga serealia, termasuk gandum dan beras, serta minyak nabati. (tirto/red)

Baca Juga

OJK Catat P2P Lending Salurkan Pinjaman Rp700 T dalam 6 Tahun

Ekonomi

OJK Catat P2P Lending Salurkan Pinjaman Rp700 T dalam 6 Tahun

Ekonomi

Ayu Marzuki Bagikan 650 Kg Ikan Dencis untuk Warga Gampong Kajhu

Aceh Jaya

“Dr. Nurdin Dorong Adanya Terobosan Model Baru dalam Budidaya Nilam di Aceh Jaya

Ekonomi

Samsat Lhokseumawe Hadirkan Program Layanan Baru, Samsat Keliling

Ekonomi

Ekosistem Pengolahan Minyak Nilam Aceh Sudah Berjalan

Ekonomi

“Perwakilan BI Aceh Gelar High Level Meeting TPID dan Rapat Koordinasi TP2DD Kota Subulussalam

Ekonomi

Anggota DPRA Apresiasi Kemajuan UMKM di Kawasan Barat Selatan Aceh

Ekonomi

Lokasi PT Arun Direncanakan Jadi Tempat Penyimpanan Gas Terbesar di Indonesia