Berita Update Terviral

Home / Ekonomi / News

Sabtu, 15 Juli 2023 - 03:29 WIB

Kemenperin Moratorium Investasi Baru Semen

Oleh : AR Lubis    Editor : Redaksi    Sabtu, 15 Juli 2023 - 03:29 WIB    Banda Aceh

0:00

FANEWS.ID – Kementerian Perindustrian (Kemenperin) menerapkan kebijakan moratorium atau pengaturan investasi baru untuk mendorong penguatan industri semen dalam negeri lantaran kondisi kelebihan kapasitas (overcapacity) di industri tersebut. Persentase overcapacity terbesar terjadi di Pulau Jawa, yaitu lebih dari 55,4 persen.

“Upaya tersebut dapat memberikan kepastian hukum bagi pelaku industri semen di tanah air, sekaligus mendukung daya saing,” kata Plt. Direktur Jenderal Industri Kimia, Farmasi dan Tekstil (IKFT) Kemenperin Ignatius Warsito dikutip Antara, Jakarta, Jumat (14/7/2023).

Warsito menjelaskan, kondisi kelebihan kapasitas industri semen terjadi hampir di seluruh wilayah, kecuali Bali-Nusa Tenggara dan Maluku-Papua. Investasi baru pabrik semen sebaiknya tetap diarahkan pada wilayah Papua, Papua Barat, Maluku, dan Maluku Utara.

“Pengaturan ini akan ditinjau kembali jika utilisasi rata-rata nasional telah mencapai 85 persen,” tuturnya.

Baca Juga Artikel Beritanya:  FJA Dukung Brigjen Pol Syamsul Bahri Jadi Wakapolda Aceh

Berdasarkan data Kemenperin, produksi semen pada semester I-2023 sebesar 29,3 juta ton, dengan kebutuhan semen nasional mencapai 28 juta ton. Sedangkan, produksi semen sepanjang tahun 2022 lebih dari 64 juta ton, dengan kebutuhan sekitar 63 juta ton.

“Saat ini, industri semen nasional terdiri dari 15 perusahaan semen terintegrasi yang tersebar mulai dari Aceh hingga Papua, dengan total kapasitas terpasang sebesar 116 juta ton per tahun. Saat ini industri semen kita masih mengalami overcapacity sebesar 51,8 juta ton atau sebesar 45 persen,” paparnya.

Warsito menegaskan, salah satu upaya yang perlu dilakukan oleh industri semen untuk mengatasi kondisi overcapacity saat ini adalah melalui peningkatan ekspor.

“Total ekspor semen dan clinker pada semester I-2023 mengalami peningkatan sebesar 11,57 persen dibanding periode yang sama tahun sebelumnya. Hal ini seiring dengan meningkatnya permintaan di pasar luar negeri,” sebutnya.

Baca Juga Artikel Beritanya:  Bertindak Cepat, Panitia PKA Ganti Nasi Kotak Penjaga Stan

Di samping itu, Warsito mengemukakan, kenaikan harga batubara internasional yang terjadi sejak Desember 2020, memberikan efek yang signifikan bagi industri semen. Tidak hanya mengakibatkan terjadinya kenaikan biaya produksi, namun juga menghambat pasokan batubara di industri semen.

“Batu bara bagi industri semen merupakan bahan baku dan bahan bakar utama yang memiliki persentase hingga 40 persen dalam struktur biaya produksi,” imbuhnya.

Guna mengatasi dan mengantisipasi kenaikan harga batu bara yang melonjak tinggi, pemerintah sedang menyusun regulasi terkait Badan Layanan Umum (BLU) batu bara.

Berikutnya, Warsito menyampaikan, semen merupakan barang yang memiliki ukuran dan volume besar, sehingga membutuhkan moda transportasi dengan daya angkut besar dan dimensi khusus. Pasalnya, lebih dari 80 persen transportasi semen adalah melalui darat (truk).

Baca Juga Artikel Beritanya:  Pemerintah Aceh Kembali Gelar Pasar Tani 2024

“Kebijakan Zero Over Dimension Over Load (ODOL) membutuhkan penerapan yang tepat sasaran agar tidak menimbulkan dampak meningkatnya biaya logistik yang harus ditanggung industri maupun konsumen,” terangnya.

Industri semen telah menyampaikan tiga usulan sebelum pemberlakuan kebijakan Zero ODOL secara penuh, yaitu penyesuaian sistem keur/kir terhadap desain kendaraan dan kelas jalan, kebijakan penerapan multi-axle, serta peningkatan kualitas daya dukung jalan (kelas jalan).

“Ketiga usulan tersebut perlu diselesaikan terlebih dahulu, untuk kelancaran pelaksanaan kebijakan Zero ODOL. Apabila belum terpenuhi, maka dapat dipertimbangkan untuk melakukan penyesuaian kembali waktu pemberlakuan Zero ODOL menjadi 2025. Mengingat, industri kehilangan momentum dua tahun lebih dalam persiapan pelaksanaan kebijakan Zero ODOL secara penuh pada 2023 karena adanya pandemi Covid-19,” imbuh Warsito. (**)

sumber: tirto

Baca Juga

Ekonomi

Harga Emas Meroket, Pengamat Ingatkan Dampak Negatif ke Pertumbuhan Ekonomi Aceh

News

Gawat, Cahaya Bumi Makin Meredup

News

Kadinsos Aceh Terharu Saat Dengar Bacaan Al-Quran Braille Anak Disabilitas, Apresiasi Pembinaan UPTD

Ekonomi

Menjalankan Syariat dengan Ekonomi dan Keuangan Islam

News

Media Asing Soroti Gugatan Warga Aceh ke ExxonMobil Disidangkan di AS

News

Beli Tiket Museum Tsunami Bisa Pake QRIS

News

PSI Aceh Apresiasi Pj Gubernur Aceh Atas Pengesahan APBA 2024

Ekonomi

Sri Mulyani Paparkan Realisasi & Rencana Pemangkasan Subsidi BBM