Berita Update Terviral

Home / Nasional / Pendidikan

Kamis, 12 Oktober 2023 - 12:58 WIB

Peneliti Dunia Bahas Masa Depan Pertanian di ICAGRI USK

Oleh : AR Lubis    Editor : Redaksi    Kamis, 12 Oktober 2023 - 12:58 WIB    Banda Aceh

0:00

FANEWS.ID – Fakultas Pertanian Universitas Syiah Kuala (USK) kembali melaksanakan International Conference on Agriculture and Bioindustry (ICAGRI). Konferensi internasional pertanian dan bioindustri yang ke-5 ini berlangsung di Hotel Hermes, Banda Aceh.

Para akademisi dan peneliti dari ragam negara hadir guna membahas tema: Tantangan Sektor Pertanian dalam Melestarikan Sumber Daya Alam dan Lingkungan untuk Generasi Mendatang.

“Konferensi ini merupakan bukti komitmen USK untuk memajukan penelitian dan inovasi pertanian, sambil mengatasi tantangan yang muncul dalam melestarikan sumber daya alam dan lingkungan,” kata Rektor USK, Marwan dalam keterangannya.

Ia menyampaikan, USK selalu menjadi yang terdepan dalam penelitian dan pendidikan pertanian. Dimana Fakultas Pertanian dengan banyak program studi, telah memberikan kontribusi yang signifikan dalam berbagai aspek pertanian, termasuk ilmu tanaman, pengelolaan peternakan, agroforestri, dan praktik pertanian berkelanjutan.

Baca Juga Artikel Beritanya:  Suami Siram Istri dengan Air Panas Gara-gara Pesan di Medsos

“Kehadiran para pakar, akademisi, dan praktisi dari seluruh dunia yang berkumpul di konferensi internasional USK sangat bermanfaat, dengan tujuan untuk mengeksplorasi solusi baru dan mendorong dialog yang bermakna di bidang pertanian,” jelas Rektor.

Sementara itu, Dekan FP USK, Samadi menambahkan, bahwa ICAGRI menjadi medium untuk bertukar pengetahuan, dan menjalin kolaborasi baru, sekaligus unjuk prestasi.

Baca Juga Artikel Beritanya:  Istana Jawab Isu Sewa Mobil dan Kamar Mahal demi HUT RI di IKN

“Ini adalah platform di mana para peneliti dapat mempresentasikan temuan mereka, terlibat dalam diskusi mendalam, dan saling menginspirasi untuk mendorong inovasi pertanian,” beber Samadi.

Tidak hanya itu, dirinya juga berpesan kepada mahasiswa yang hadir, untuk memanfaatkan kesempatan tersebut guna belajar dari para pemikir terbaik di bidang pertanian dari berbagai negara. Dengan ikut terlibat dalam diskusi, mengajukan pertanyaan, dan serap pengetahuan sebanyak-banyaknya.

“Masa depan pertanian ada di tangan mahasiswa yang akan menjadi sarjana nantinya. Melalui komitmen, dedikasi, serta pemikiran inovatif anda, kita dapat mengatasi tantangan pertanian yang ada di depan,” ucapnya.

Baca Juga Artikel Beritanya:  Gubernur Sambut Lulusan IPDN Angkatan XXX Asal Aceh

Adapun para narasumber pada ICAGRI ke-5 yaitu, Prof.Gary R Sands dari Dept. of Bioproducts & Biosystems Engineering, University of Minnesota, USA, Lalu ada Ravindra Chandra Joshi, Visiting Professor, University of Southeastern Philippines (USeP), Philippines. Kemudian Prof. (Research) Dr. June Mellawati dari National Research and Innovation Agency, Indonesia dan Prof. Stefaan De Neve dari Ghent University, Belgia.

“Terima kasih yang sebesar-besarnya kepada teman-teman panitia penyelenggara, para keynote speech, dan seluruh peserta yang telah berkontribusi dalam mewujudkan konferensi ini,” imbuh Dr. Zaitun, SP, M.Si, selaku ketua panitia..(sumber: InfoPublik)

Baca Juga

Nasional

Marak LPG Oplosan, Pertamina Patra Niaga Lakukan Sidak
KPK Klaim Tidak Pernah Mengetahui Istilah Blok Medan

Nasional

KPK Klaim Tidak Pernah Mengetahui Istilah Blok Medan
Dalih Hasto Tak Penuhi Panggilan KPK sebagai Saksi Kasus DJKA

Nasional

Dalih Hasto Tak Penuhi Panggilan KPK sebagai Saksi Kasus DJKA

Pendidikan

SD Negeri 20 Pembagian Rapor Di Halaman Sekolah
Jokowi Sering Dituding Negatif, Stafsus: Presiden Fokus Bekerja

Nasional

Jokowi Sering Dituding Negatif, Stafsus: Presiden Fokus Bekerja

Artikel

Data Fatality Rate Angka Kematian Laka Lantas di Aceh Tercatat No.2 se-Indonesia:Ayo Tertib Berlalulintas!

Pendidikan

USK Tuan Rumah Forum Ilmiah Fakultas Kedokteran Hewan Indonesia-Jepang
Putusan Etik Nurul Ghufron: Lemah tapi Harus Diatensi Pansel KPK

Nasional

Putusan Etik Nurul Ghufron: Lemah tapi Harus Diatensi Pansel KPK