FANEWS.ID – Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Bener Meriah meminta masyarakat untuk menolak money politic (politik uang), karena hal tersebut dinilai akan merugikan masyarakat itu sendiri.
“Mari menolak money politic pada Pemilu 2024, karena sangat merugikan terlebih masyarakat hanya menerima nominal ratusan ribu sementara dampaknya akan berlangsung selama lima tahun ke depan,” kata Ketua PMII Bener Meriah, Zulkifli, Senin (5/2).
Menurut Zulkifli, apabila masyarakat menerima uang dari caleg maka dapat dipastikan setelah yang bersangkutan terpilih tidak akan mengakomodir aspirasi masyarakat.
“Program-program untuk menyerap aspirasi masyarakat yang dijanjikan saat menjadi caleg tidak akan terakomodir dengan baik. Karean setelah duduk (menjadi dewan) caleg tersebut akan sibuk mengembalikan modal yang telah dikeluarkan, baik pada masa kampanye maupun membayar masyarakat untuk memilihnya,” ujarnya.
Zulkifli mengharapkan, agar masyarakat bijak dalam memilah dan memilih untuk keterwakilannya di DPR nanti. Para caleg yang harus bisa bersuara di dalam gedung DPR untuk kepentingan masyarakat dan kemajuan daerah.
“Kita butuh sosok yang mampu menyuarakan suara-suara masyarakat,” tuturnya.
Menjelang 14 Februari 2024, sebut Zulkifli, banyak cara dilakukan para caleg untuk mendapatkan suara terbanyak di masing-masing daerah pemilihan (dapil). Salah satunya door to door, pertemuan per kelompok dan menyampaikan program-program kerja.(red/habaaceh)